Langsung ke konten utama

Essay: Guru TIK, Sebuah Kontroversi-kah?

Kontroversi,, seakan-akan negeri kita selalu disibukkan dengan selalu adanya kontroversi, mulai dari kasus kriminalisasi pimpinan KPK, kasus persidangan Antasari Azhar, kasus “istimewa” Bank Century, status UN yang mengambang, kisah “koin” Prita, sampai kepada kasus seorang nenek pencuri 3 buah kakao. Ya, memang benar kontroversi-lah yang selama ini membuat kita tercengang, kontroversi-lah yang menjadikan kita lupa terhadap masalah private kita sendiri. Tapi berangkat dari kontroversi juga kita bisa memulai segalanya, sebut saja “Pergerakan” salah satunya.
Kita bisa mengadakan sebuah “pergerakan” yang berkaitan dengan contoh-contoh kasus di atas, atau mungkin melakukan pergerakan-pergerakan berbau mahasiswa (karena kita adalah mahasiswa), dan tentunya setelah kita melakukan „pergerakan‟ itu kita bisa disebut sebagai orang yang bergerak, tentunya bergerak di bidang sosialita. Entah kenapa, di satu sisi kita selalu mengembor-gemborkan tuntutan untuk pencapaian sebuah solusi, tapi di sisi lain kita melupakan “kasus” kecil – yang mungkin tidak penting bagi kita- yang merayap di depan mata kita sendiri. Ambil contoh saja Permasalahan profesi guru TIK yang kini –mungkin- marak dibicarakan di gedung-gedung berbau Pendidikan dan Pemerintahan di seantero Indonesia.
Entah mungkin masalah Guru TIK ini bisa disebut sebuah “kontroversi” atau tidak, tapi toh sepertinya masyarakat –yang berpendidikan- setuju jikalau ini disebut sebagai suatu kontroversi atau masalah yang ada kaitannya dengan “hajat hidup orang banyak”.
Bermula dari tingginya permintaan “pasar” terhadap adanya profesi Guru TIK, maka seolah-olah universitas-universitas yang notabene sebagai penghasil „manusia berprofesi‟ berlomba-lomba untuk menelurkan jurusan dan program studi yang nantinya mencetak guru-guru TIK. Kita ambil contoh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI – dulu IKIP Bandung) yang –katanya- merupakan kampus pelopor yang mendirikan program studi Pendidikan Ilmu Komputer di Indonesia, kemudian diikuti oleh universitas-universitas lainnya.
Sekarang kembali kepada pembahasan Profesi Guru TIK yang menjadi kontroversi, TIK atau jelasnya Teknologi, Informasi dan Komunikasi kini menjadi bidang yang sangat diminati, sampai-sampai bidang pendidikan saja harus „rela‟ bersentuhan dengan bidang yang satu ini. Jelas saja sangat diminati, dewasa ini umat manusia selalu
Guru TIK, Sebuah Kontroversi-kah?
Daeng Muhammad Feisal
2
bersentuhan dengan teknologi, (definisi teknologi/technololgy: study and use of science for practical tasks in industry, business, etc
;pembelajaran dan penggunaan ilmu untuk mempermudah/menyederhanakan suatu pekerjaan di dunia industri, bisnis dsb.), informasi dan komunikasi. Sehingga banyak orang yang berbondong-bondong terjun ke bidang ini, dan salah satunya orang-orang yang bergerak di bidang pendidikan.

to be continued..